Sabtu, 06 April 2013

Rangkaian Listrik RLC

RESISTANSI, REAKTANSI DAN IMPEDANSI  
Resistansi, reaktansi dan impedansi merupakan istilah yang mengacu pada karakteristik dalam rangkaian yang bersifat melawan arus listrik.  Resistansi merupakan tahanan yang diberikan oleh resistor.  Reaktansi merupakan tahanan yang bersifat reaksi terhadap perubahan tegangan atau perubahan arus.  Nilai tahanannya berubah sehubungan dengan perbedaan fase dari tegangan dan arus.  Selain itu reaktansi tidak mendisipasi energi.  Sedangkan impedansi mengacu pada keseluruhan dari sifat tahanan terhadap arus baik mencakup resistansi, reaktansi atau keduanya.  Ketiga jenis tahanan ini diekspresikan dalam satuan ohm
 
  INDUKTOR DAN KAPASITOR
Induktor melawan arus yang melaluinya dengan cara menurunkan tegangan berbanding lurus dengan laju perubahan arus.  Menurut hukum Lenz tegangan terinduksi akan selalu dalam polaritas yang sedemikian rupa menjaga nilai arus seperti pada sebelumnya.  Dengan demikian ketika arus meningkat, tegangan terinduksi akan melawan aliran elektron, sedangkan ketika arus menurun polaritas akan berbalik dan mendorong aliran elektron.  Oposisi terhadap aliran ini disebut sebagai reaktansi.  Hubungan antara tegangan yang diturunkan dengan laju perubahan arus melalui induktor
IJadi tegangan yang diturunkan pada induktor merupakan reaksi terhadap perubahan arus yang melaluinya.  Karena sebuah induktor menurunkan tegangan berbanding lurus dengan laju perubahan arus maka reaktansinya juga akan bergantung pada frekwensi alternating current.  Formulanya adalah:
Berbeda dengan induktor, kapasitor mengijinkan arus untuk melewatinya berbanding lurus dengan laju perubahan tegangan.   Hubungan tersebut dinyatakan sebagai: 
Arus yang melalui kapasitor merupakan reaksi dari perubahan tegangan pada kapasitor tersebut.  Karena kapasitor menghantarkan arus berbanding lurus dengan laju perubahan tegangan maka juga berbanding lurus dengan frekwensi.  Oleh karena itu reaktansinya akan berbanding terbalik dengan frekwensi alternating current.  Formulanya adalah


PERHITUNGAN PADA RANGKAIAN RLC
  Pada rangkaian RLC, hukum Ohm tetap memenuhi untuk digunakan dalam perhitungan.  Akan tetapi operasi aritmatiknya tetap mengikuti kaidah dalam perhitungan vektor kompleks.  Teknik perhitungan pada rangkaian RLC ini akan lebih jelas dari contoh-contoh berikut.
 
   
Contoh Soal 1.  Rangkaian Resistansi Murni
Hitung kuat arus (rms) dan gambarkan tegangan, arus dan daya terhadap waktu dari rangkaian resistansi berikut Jawab: Impedansi dari rangkaian ini hanya mencakup resistansi.  
atau ditulis sebagai 60W pada sudut 0o (arus dan tegangan berada pada fase yang sama).
Perlu diingat bahwa E adalah nilai rms, sehingga demikian arusnya dapat dihitung sebagai:
 
     Karena tegangan dan arus pada satu fase (selalu sama tanda) sehingga daya sesaat yang dihasilkan adalah selalu positif.  Hal ini berarti resistansi R mengkonsumsi energi.

Contoh Soal 2.  Rangkaian Induktansi Murni
Hitung kuat arus (rms) dan gambarkan tegangan, arus dan daya dari rangkaian berikut
Jawab: Impedansi dari rangkaian ini hanya mencakup reaktansi.  
atau ditulis sebagai 60.319W  pada sudut 90o (tegangan dan arus berbeda fase 90o).   Dengan demikian arusnya dapat dihitung sebagai:
       Karena tegangan dan arus pada fase yang berbeda sehingga daya sesaat yang dihasilkan adalah bernilai positif dan negatif secara bergantian.  Daya yang bernilai negatif menunjukkan bahwa daya dilepas kembali oleh induktor ke rangkaian.  Karena perbedaan positip dan negatip besarnya sama dan dalam waktu yang sama maka resultannya adalah nol.  Oleh karena itu kalau sumbernya adalah generator maka daya akan dikembalikan ke sumber sehingga tidak perlu energi mekanis untuk menggerakkan generator dan induktor tidak menjadi panas (sebagaimana yang terjadi pada beban resistif). 

Contoh Soal 3.  Rangkaian Seri pada RLC
Hitung impedansi total dan tegangan pada masing-masing resistor, induktor dan kapastior dari rangkaian SERI resistansi-induktansi-kapasitor berikut
Jawab:  Impedansi dari rangkaian ini hanya mencakup resitansi, reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif.
oleh karena itu
 atau pada 0o
 
 atau  pada 90o
 atau  pada � 90o
 atau  pada sudut -80.68o
 Dengan tegangan total adalah  atau  pada sudut 0o
 Sehingga arusnya adalah:  pada sudut (0-(-80.68))o= 80.68o,
 atau dalam bilangan kompleks ditulis sebagai:   
 Karena rangkaian seri, maka besarnya arus pada ketiga komponen adalah sama sehingga masing-masing tegangan adalah
 
atau  19.434 V pada sudut 80.68o
atau 19.048 V pada sudut 170.68 o
atau 137.46 V pada sudut -9.3199o

Contoh Soal 4.  Rangkaian Paralel pada RLC
Hitunglah impedansi total dan kuat arus dari masing-masing resistor, induktor dan kapasitor dari rangkaian PARALEL resistansi-induktansi-kapasitor berikut
Jawab:
Karena rangkaiannya adalah paralel, maka tegangan pada masing-masing komponen R, L dan C adalah sama dengan tegangan total
  atau  pada sudut 0o.
Karena tahanan masing-masing adalah
 atau  pada 0o
 atau  pada 90o
 atau  pada � 90o
maka kuat arus pada masing-masing R, L dan C adalah
 pada sudut 0oatau   pada sudut =-90oatau

 pada sudut =90oatau

 Sedangkan I total adalah
atau
 pada sudut -41.311o
 refrensi
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20VIII%20RANGKAIAN%20RLC/indexRLC.htm

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Suka-Suka Gendux - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger