Rabu, 02 Desember 2015

Cicin Pernikahan

- 0 komentar

 cincin pernikahan adalah suatu simbol sekunder atau kedua setelah janji suci yang di cupakan sesuai dengan kepercayaan dan tradisi di setiap daerah. 

Abad ke-1 hingga Abad ke-9Pemberian cincin semula berasal dari upacara pertunangan Romawi sejak abad pertama Masehi. Upacara pertunangan tersebut berisi pernyataan tentang janji untuk menikah pada masa depan. Pada masa itu, keterlibatan tradisi setempat masih kuat di dalam kekristenan yang tengah berkembang sehingga banyak unsur-unsur tradisi setempat yang masuk ke dalam ritus pernikahan Kristen Salah satu unsur tradisi Romawi yang masuk ke dalam ritus pernikahan Kristen adalah prosesi pertukaran cincin pernikahan. Di dalam suatu garis besar tata pernikahan yang dibuat gereja pada abad ke-9, prosesi pemasangan cincin dalam pernikahan telah tercantum di dalamnya.



Abad ke-10 hingga Abad ke-11

Di dalam abad ke-10 dan ke-11 terdapat penambahan di dalam prosesi pemasangan cincin, yaitu pemasangan cincin disertai dengan pemberian berkat pada cincin. Mempelai pria memasangkan cincin kepada mempelai wanita seraya berkata,"Dia (menyebutkan nama mempelai perempuan) yang mengenakan cincin ini boleh berada di dalam damai, kehidupan, bertumbuh di dalam kasih, dan dikaruniakan umur panjang." Dengan demikian seolah-olah cincin memiliki makna dalam pernikahan sebagaimana konsekrasi roti dan anggur dalam Ekaristi.Gereja-gereja Ortodoks Timur mempertahankan prosesi pertukaran cincin, seperti pertukaran janji dan cincin di ruang depan. Dengan demikian, jikalau pada abad ke-10 dan ke-11 cincin menjadi simbol berkat, maka pada gereja-gereja Ortodoks Timur, cincin menjadi simbol ikatan kedua mempelai melalui janji pernikahan.



Abad ke-16 hingga Kini

Pada masa Reformasi Gereja, muncul rumusan lain yang berasal dari Martin Luther, yaitu "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia". Ibadah pernikahan di gereja-gereja Protestan Indonesia hingga kini sebagian besar memakai rumusan ini atau yang serupa dengan ini.Walaupun cincin banyak digunakan dalam liturgi pernikahan, namun bukan berarti semua gereja menyetujui penggunaan cincin dalam liturgi pernikahan. Kaum Puritan pada abad ke-17 menolak penggunaan cincin pernikahan. Mereka keberatan terhadap prosesi pertukaran cincin, dan juga unsur-unsur lain di dalam ibadah, sehingga menghilangkan prosesi tersebut dari ibadah pernikahan.[2] Akan tetapi, sebagian besar unsur-unsur tersebut dipulihkan kembali pada tahun-tahun berikutnya. Keberatan tersebut wajar mengingat tujuan mereka adalah "memurnikan" Gereja Inggris pada saat itu dengan cara menyingkirkan segala hal yang berbau Romawi.Pada abad ke-18,John Wesley juga menghapus ritus penyerahan mempelai dan pemberian cincin. Akan tetapi, para penerus John Wesley memulihkan kedua ritus tersebut.






[Continue reading...]

Selasa, 03 November 2015

sarjana FISIKA mau jadi apa???

- 0 komentar
Siapa bilang masuk fisika hanya bisa jadi Guru atau dosen aja? Kalo memang kamu belum tau jurusan fisika, mungkin kamu akan berfikir seperti itu. Tapi, tahukah teman-teman? Kalau jurusan fisika juga bisa ternyata telah menghasilkan para professional yang tersebar di berbagai  bidang industri.
Faktanya :
  1. Jurusan fisika adalah jurusan dengan jumlah dosen dengan gelar doktor terbanyak di UI.
  2. Dengan masuk fisika, kemampuan menganalisis kamu akan lebih diuji, dan akhirnya kamu akan terbiasa dalam berfikir analitik dan terstruktur (katanya..)
Program pendidikan yang terdapat di Fisika diantaranya adalaha S1 Reguler, Paralel, dan Ekstensi. Di S1 Reguler dan Paralel terdapat lima peminatan yakni sebagai berikut :

1. Instrumentasi elektronika

Seperti namanya, peminatan ini berhubungan dengan yang namanya alat-alat elektronika. Pernahkan kamu membayangkan merancang sebuah roket antariksa? Memonitoring kualitas udara dengan menggunakan internet? Atau menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan menggunakan sms? Dengan basic keilmuan yang kamu miliki di bidang ini, maka kamu dapat melakukan hal-hal yang disebutkan diatas, atau bahkan kamu dapat melakukannya lebih! Wah, menarik bukan?
Untuk bayangan kamu, disini kamu akan mempelajari matakuliahseperti: sensor, interfacing, microprocessor computer, metrology, signal analog dan digital, dan masih banyak lagi yang akan kamu pelajari dan pastinya akan semakin memperkuat keilmuan kamu di bidang instrumentasi elektronika.

Lulusannya tersebar di berbagai industri, seperti: Telekomunikasi (PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Telkomsel, dan lain-lain), Control System (PT. Yokogawa, PT. Siemens, PT. Schlumberger, dan lain-lain), Elektronika (PT. Sharp, PT. National Gobel, PT. Panasonic, dan lain-lain), serta Engineering (PT. Inti Karya Persada Teknik).

2. Geofisika

Peminatan ini buat kamu yang suka banget sama yang namanya eksplorasi bumi, seperti: eksplorasi minyak (petroleum), eksplorasi tambang (mining), dan eksplorasi Geothermal. Disini kamu akan mempelajari  bagaimana cara melakukan eksplorasi dengan menggabungkan antara ilmu kebumian dan ilmu Geofisika, sehingga jika digabungkan menjadi bidang keilmuan Geofisika. Sebagai seorang Geophisicist, tentunya kamu akan dibekali juga dengan ilmu-ilmu: Geologi dan Geodesi, metode eksplorasi, metode seismic, metode Geoelektrik, metode Gravity dan magnetic, komputasi matlab, komputasi dengan software khusus geofisika, instrumentasi geofisiaka, akusisi data, processing data, hingga interpretasi data geofisika.

Menariknya, pada peminatan ini kamu tidak hanya mengerti secara teori karna kamu disini akan lebih sering  diajak untuk turun langsung ke lapangan dalam bentuk studi lapangan, seperti: field trip dan field camp.

Lulusan peminatan ini  tidak usah diragukan lagi, karena banyak dibutuhkan di industri migas, pertambangan, dan geothermal. Alumninya banyak yang tersebar di industry oil and gas company ataupun service company, diantaranya: Medco Energy, Elnusa, Pertamina, Exxon mobil, Schlumberger, Antam, Inco, BP Migas, BMG, Bakosurtanal, BPPT, Chevron, Petro china, dan oil company lainya.

3. Fisika medis

Pernahkah kamu mendengar mengenai istilah radioterapi? Radiologi? Atau sinar x?
Nah kali ini ilmu fisika kamu diaplikasikan dalam dunia kesehatan terutama yang berhubungan dengan radiasi nuklir, sinar x, ultra sonic, laser, dan lain-lain. Di peminatan ini juga kamu akan dididik mengenai: radioterapi, pencitraan diagnostic, kedokteran nuklir, biologi radiasi, dan instrumentasi medis. Alumni fisika medis adalah mitra kerja para dokter di rumah sakit, serta peniliti di berbagai riset dan industri.

Dosen-dosen di fisika medis ini cukup banyak yang sudah bergelar professor dan memiliki pengabdian yang cukup tinggi pada peminatan. Oleh karenanya, lulusan-lulusan fisika medis ini sangat dibutuhkan di beberapa tempat seperti di bidang kesehatan: rumah sakit, departemen kesehatan, badan pengawas kesehatan,dll, atau radiasi nuklir: Batan, IAEA, BAPETEN, dan lain-lain.

4. Fisika nuklir dan partikel

Kalo yang satu ini nih ‘master’nya fisika! Dipeminatan ini nih, kemampuan analisis dan menghitung kamu akan sangat diandalkan di peminatan ini. Jadi bagi kamu-kamu yang menyukai perhitungan-perhitungan fisika, maka sangat direkomendasikan untuk masuk peminatan ini.  Konsep-konsep fisika akan di bahas secara mendalam di peminatan ini, sehingga kompetensi yang akhirnya kamu miliki pun gak tanggung-tanggung. Mulai dari teknologi nuklir dan aplikasinya, teori kuantum, sampai  analisis numerik dan pemrograman di komputer. Peminatan ini adalah peminatan yang paling sering mempublikasikan jurnal-jurnal ilmiah fisika, baik dari dosen nya maupun dari mahasiswa nya.
Karena pemahaman konsep yang sangat kuat inilah, maka kebanyakan lulusanya menerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri, seperti: Amerika, Jerman, Belanda, Inggris, Jepang, Korea, dan Austria. Tapi jangan salah, banyak juga yang bekerja di berbagai institusi seperti BATAN, BMG, LIPI, dan BPPT. Dan ada juga yang berprofesi sebagai dosen atau guru.

5. Fisika material dan terkondensasi

Tahu gak kamu kalau dulu itu komputer sebesar kamar tidurmu? Lalu dalam microprocessor dapat berisi jutaan transistor? Atau kamu tahu bagamana magnen permanen dapat dibuat? Nah disini kamu akan banyak mempelajari rekayasa material dan kamu akan banyak diajarkan untuk membuat produk berdasarkan bahan material tertentu. Biasanya di fisika material dan terkondensasi ini kita akan banyak mempelajari juga mengenai teknologi-teknologi yang sedang berkembanga di dunia fisika saat ini dan sebetulnya memiliki prospek yang cukup bagus untuk negara berkembang seperti Indoesia.

Lulus di bidang ini, kamu akan memiliki kompetensi di bidang: nano teknologi, fisika kimia, materi khusus, dan rekayasa material. Dan lulusanya akan banyak diminati oleh industry material seperti industri logam (PT NIKA, PT Krakatau steel), industri senjata dan transportasi (PT Pindad, PT INKA, PT PAL), dan industri material dan elektronika (PT Sharp, Paasonic, Matsushita, dan lain-lain).
[Continue reading...]

contoh foto prewedding atau couple

- 0 komentar
horeee.....
kini gendux sudah memasuki usia 21... :) :)
tapi disini mulai galau dengan pertanyaan kapan nikah?
padahal lulus sarjana 1 ajah belum...

namanya juga orang tua bagaimana pun sedih lihat anak prawannya masih JOMBLO (upsss)
terus iseng iseng nih gendux pingin bagi bagi bayangan foto prrewedding sama mas "IMAM" dunia akhiratnya gendux

ini nih contoh contoh foto yang pengen gendux buat agar terlihat apa yang menyamakan kami berdua.
1. Alam Terbuka
Gendux dan sang Imam memang menyukai Alam terbuka tapi kami gag suka untuk merusaknya, karna bagi kami menikmati gunung tak perlu kepuncak gunung, menkmati pantai tak harus berenang, tapi kina sama sama menjaga, menjaga Alam dan Alam juga menjaga cinta kita.


foto by colorful

 2. Fajar meski ini sebenarnya sunset
  Dalam hal ini gendux dan sang Imam mempunyain perbedaan dia selalu menyukai matahari terbenam dan aku yang selalu menikmati hadirnya sang fajar
foto by colorful
 3. Hitam putih
foto by colorful
 4. Belanja

foto by colorful
 5. Musik
foto by colorful
6. Nongkrong coklat vs kopi

foto by colorful
 7. anak motor
foto by colorful
 8. berkelanan
Add caption
9. buku

Add caption
foto by colorful

[Continue reading...]

Kamis, 08 Oktober 2015

kuliah atau nikah

- 0 komentar
         
nol km tempat romatis jogja
by colorful
 Tahun 2015 ini adalah tahunya para cabe cabean dan terong torongan yang setelah menyeselsaikan masa abu abu putih dengan segenap kekuatan yang dimiliki. masa abu abu putih telah selsai dengan tanda seragam yang sudah tak berpola dan motif yang tak ada duanya. kisah cinta yang semakin absrut yang awalnya cuma cinta monyet kini orang tua sang "princes' (ingris jawa) ( #RIPenglis) mulai menginginkan bentuk keseriusan anda anda sekalian yang keperjakaannya masih diragukan. (hehehe pisss) .

          Kuliah atau kerja ya??
mungkin pertanyaan itu berkecamuk dalam pikiran anda anda para pejuang cinta. mungkin yang dari keluarga kelas atas orang tuanya punya sawah 10000 Ha anak bupati atau pengusaha lainnya mungkin tidak memusingkan hal itu, para jomblo juga gag terlalu pusing ya tingal kuliah kuliah aja kerja ya kerja moga dapat jodoh aja waktu menjalaninya aja...

lantas para PErjaga PErjaka rintisan ini menginginkan tetap bersama kekasih namun tak punya uang untuk menghidupinya? tentunya orang tua wanita tak akan setuju. mengapa???
"KARENA TIDAK ADA ORANG TUA YANG IKHLAS ANAK PEREMPUANNYA DI AJAK SUSAH OLEH LAKI LAKI LAIN". Ingin para lelaki wanita itu dibahagiakan orang tuanya dengan jeripayah dan banting tulang. Dirawat dari tukang ngompol, ingusan, dan bau. hingga jadi wanita yang cantik, wangi dan cerdas seperti impianmu itu.

SO?
sebeum kamu memutuskan Kuliah atau Kerja? cari tau dulu kemampuan finansialmu kedepan karena kuliah membutuhkan banyak biyaya. dan kerja menghilangkan kesempatan kamu tau lebih dalam mengenai ilmu tertentu.

Masalah Wanitamu?
Tanyakan dia seberapa ia menginginkan taraf hidup. hidup kejam bos? S1 ajah banyak yang jadi OB apa lagi pengangguran,

jangankan biyaya Setelah nikah biyay Pra nikah ajah udah mahal apa lagi cinta kalian penuh dengan impian.http://www.colorfulphotocinema.com/

[Continue reading...]

Selasa, 17 Februari 2015

Bingung Milih Jurusan

- 0 komentar
setelah kemarin memposting Bingung Memilih Jurusan ( bagai mana dengan Fisika) 
kini kami akan menguraikan eh men meberi tips bagai mana memilih jurusan yang tepat.

1. tanya pada hati nuranu?
 apa  yang menjadi motifasi anda untuk kuliah? dan dalam bidang apa anda bisa konsisten di dalamnya. selain itu dalam dunia perkuliahaan tidak seperti masa sma dimana pandangan mata pelajaran yang ada hanya seperti itu saja. jangan sampai tersedat dalam pandangan sendiri.

2. cari tahu atau bertanya orang tua
ini penting secara tidak sengaja semangat dan dukungan dari orang tua mengenai biyaya dan kendaraan ini penting, meski dewasaa ini masih ada program beasiswa miskin ada lain lain namun itu tidak selamanya menyukupi terutama biyayay foto kopi dan beli buku. dan izin dan rido orang tua itu sangat membantu dalam perjalanan kuliah.

3.Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminat
nah ,... ini yang harus digali lebih dalam idak hanya lewat web ataupun lewat brosur tapi harus tanya langsung dengan mahasiswa jrusan tersebut karna sering kali web dan brosur hanyalah cita - cita saja. conth : ada sebuah STS (sekolah tinggi swasata) di D.I.Y memiliki brosr dan web yang terdapat foto palsu yang ternyada didalam kampus tidak ada fasilitas tersebut.

4. Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan , minat dan cita cita
jangan sampai salah mengartikan ini karena setiap jurusan memiliki prospek dan keunggulan masing masing.

5. mencari Pilihan kedua
jangan sampai anda hanya memilih satu jurusan karena secara tidak langsung setiap jurusan itu saling berhubungan.

6. Istikomah dan jangan ikut ikut teman
kemampuan individu satu dan yang lain itu br beda minat satu dan yang lain juga berbeda. jangan sampai menyesal atau keluar setelah masuk di bangku kuliah ( pengalaman pribadi).

7. berdoa dan tetap semangat
jangan pernah lupa dengan Tuhan dan tetap semangat untuk mencari jurusan yang paling nyaman.




[Continue reading...]

Selasa, 16 Desember 2014

sekolah VS lembaga belajar

- 0 komentar
Bulan maret nanti sudah mulai UN 2015 untuk kels 6, 9 dan 12. tidak hanya anak yang stres menghadapi ujian ini tetapi juga orang tua saudara bahkan tetangga opun ikut merasakan kepanikan. Hal yang menjadi perhatian adalah dimana dalam waktu berberapa hari saja dapat menentukan KELULUSAN.
Dewasa ini banyak sekali lembaga lembaga bimbingan belajar mulai menjamur dari yang lembaga kecil hingga lembaga yang merintis, menjamurnya lembaga berlajar di tengah masyarakat yang mulai sadar akan pendidikan,bagaimana tidak., biyaya bulanan untuk bayar SPP anak dengan biyaya untuk membayat tentor lebih mahal untuk membayar tentor. sedngkan kita bandingkan untuk mencari sekolah selanjutnya itu yang di gunakan adalah nilai dari sekolah bukan dari tentor, tapi justru orang tua lebih menenkankan anak untuk les atau untuk prifat.
tapi logis dewasa ini guru hanya memenuhi kewajibannya untuk mengajarkan ilmu yang diberikan dan tidak menggagas apakah gaya yang digunakan dapan menarik mahasiswa untuk belajar atau judtru membosankan. sengkan tentor lebih dekat dengan para siswanya karena kebanyakan hanya pad akelas kelas kecil sehingga tidak ad rasa canggung dan malu dari siswa untuk bertanya dan berkompetisi memecahkan soal.
[Continue reading...]

Sabtu, 29 November 2014

makalah kerja ilmu- ilmu sosial dan humaniora

- 0 komentar


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesussahan dari kami dari segala kesusaahan. Sesungguhnya Tuhan kami adalah zat yang Maha Pengampun lagii Maha penyayang. Dialah yang mewajibkan kami untuk mengerjakan sesuatu yang diperintahkan dan meninggalkan segala laranganNya. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusanNya. Sholawat sertaa salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabat.Makalah ini dibuat dengan judul ”Cara Kerja Ilmu Sosial dan Humaniora ” demi memenuhi tugas dan memberi pengetahuan bagaimana kita memahami cara kerjailmu sosial dan humaniora. Setelah pembaca mengetahui isi dari makalah yang telah dibuat, penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi kelancaran pembuatan tugasselanjutnya.Penulis sadar betul bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 10 Oktober 2011
 Penulis

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

          Filsafah dan ilmu jelass merupakan dua elemen yang sangat berdekatan bahkan dapat dikatakan sebgai rumpun saling membesarkan. Filsafah adalah induk ilmu disatu sisilain, dan filsafat juga merupakan bagian dari ilmu disisi lain, oleh karena itu, pembicara filsafah dan ilmu bagaikan mendiskripsikan setali satu uang artinya berbicara dalam koridor yang sama. Dari konsep keduanyalah di bangun filsafah ilmu. Oleh karena itu, menjelaskan filsafah ilmu tidak dapat memisahkan pembicaraan antara filsafah dengan ilmu sendiri.
          Salah satu pokok bahasan yang dikaji dalam filsafat ilmu adalah ilmu sosial danhumaniora. Berbeda dengan ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial humaniora berkembanglebih kemudian dan perkembangannya tidak sepesat ilmu-ilmu alam. Hal ini karena,objek kajian ilmu-ilmu sosial humaniora tidak sekedar sebatas fisik dan material tetapilebih dibalik yang fisik dan materi dan bersifat lebih kompleks. Selain itu, dibandingkandenganilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial humaniora nilai manfaatnya tidak bisa langsungdirasakan karena harus berproses dalam wacana yang panjang dan memerlukan negosiasidan komprom.

BAB IIPEMBAHASAN
                                                           
          Berbeda dengan ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial-humaniora berkembang lebih  kemudian dan perkembangannya tidak sepesat ilmu-ilmu alam. Hal ini karena, objek kajianilmu-ilmu sosial-humaniora tidak sekedar sebatas fisik dan material tetapi lebih dibalik yan gfisik dan materi dan bersifat lebih kompleks. Selain itu, dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial-humaniora nilai manfaatnya tidak bisa langsung di rasakan karena harus berproses dalam wacana yang panjang dan memerlukan negoisasi, kompromi dan konsensus. Seperti halnya ilmu-ilmu alam, manusia juga sudah barang tentu membutuhkan ilmu-ilmu sosial-humaniora untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak fisikalmaterial, melainkan lebih bersifat abstrak dan psikologis, seperti penemuan prinsip keadilanmembawa manusia untuk mengatur perilaku sosialnya atas dasar prinsip tersebut, dan prinsipkemanusiaan universal membawa manusia kepada sikap tidak diskriminatif atas orang lainmeski berbeda ras, warna kulit, agama etnis, budaya dan lain sebagainya.
          Cara kerja ilmu - ilmu sosial-humaniora bisa dirangkum dalam prinsip - prinsipseperti berikut:

a. Gejala Sosial-Humaniora Bersifat Non Fisik, Hidup Dan Dinamis

          Berbeda dengan ilmu-ilmu alam, di mana gejala-gejala alam yang ditelaah lebih bersifat “mati” baik yang ada pada alam, pikiran (matematika), maupun dalam diri manusia,gejala-gejala yang diamati dalam imu-ilmu sosial-humaniora bersifat hidup dan bergerak secara dinamis. Objek studi ilmu-ilmu sosial-humaniora adalah manusia yang lebih spesifik lagi pada aspek sebelah dalam atau inner world-nya dan bukan outer world-nya yangmenjadi ciri ilmu-ilmu alam. Perbedaan terlihat jelas, misalnya jika dibandingkan denganilmu kedokteran, meski sama-sama menelaah manusia, yang lebih membicarakan aspek luarnya manusia secara biologis atau fisikal, ilmu-ilmu sosial-humaniora lebih menekankan pada sisi bagian “dalam” manusia atau apa yang ada “di balik” manusia secara fisik, pada innerside, mental life, dan mind-affected world
..
b.Objek Penelitian Tidak Bisa Berulang

          Dengan demikian gejala-gejala sosial-humaniora cenderung tidak bisa ditelaah secara berulang-ulang, karena gejala-gejala tersebut bergerak seiring dengan dinamika kontekshistorisnya. Jika dalam ilmu-ilmu alam, gejala-gejala alam bisa ditelaah secara berulang-ulang, sehingga mampu dihasilkan hukum-hukum objektif dan nomotetik , sedangkan dalamilmu-ilmu sosial-humaniora, objek yang ditelaah atau gejala-gejala sosial-humaniora hanyadilukiskan keunikannya atau bersifat idiographic.Ilmu-ilmu sosial-humaniora hanyamemahami, memaknai dan menafsirkan gejala-gejala sosial humaniora, bukan menemukandan menerangkan secara pasti. Pemahaman, pemaknaan, dan penafsiran ini lebih besar kemungkinan menghasilkan kesimpulan yang berbeda, bahkan bertentangan, dari padamenghasilkan kesimpulan yang sama.

c.Pengamatan Relatif Lebih Sulit dan Kompleks

          Mengingat sifat gejala-gejala sosial-humaniora yang bergerak dan bahkan berubah,maka bisa dibayangkan ilmuwan sosial-humaniora dalam mengamati mereka sudah barangtentu lebih sulit dan komplek. Karena yang diamati oleh ilmu-ilmu sosial adalah apa yangada dibalik penampakan fisik dari manusia dan bentuk-bentuk hubungan sosial mereka.Melihat seseorang tersenyum pada orang lain adalah hal yang sering bisa ditemukan dalamkehidupan sehari-hari, tetapi makna senyum itu dalam ilmu sosial-humaniora bisa bermakna banyak,boleh jadi dia senang pada orang yg dilihatnya, boleh jadi dia tidak suka tetapiterpaksa tersenyum karena ia tidak ingin kelihatan sebagai orang yang tidak baik dimataorang-orang disekitar kejadian dia tersenyum itu, dan boleh jadi tersenyum karena orangyang dilihatnya adalah lucu dan aneh. Van Dalen menambahkan bahwa ilmuwan alam berkaitan dengan gejala fisik yang bersifat umum, dan pengamatannya hanya meliputivariable dalam jumlah yang relatif kecil dan karenanya mudah diukur secara tepat dan pastisedangkan ilmu-ilmu sosial-humaniora mempelajari manusia baik selaku peroranganmaupun selaku anggota dari suatu kelompok sosial yang menyebabkan situasinya bertambahrumit, dan karenanya variabel dalam penelaahannya sosial-humaniora relatif lebih banyak dan kompleks serta kadang-kadang membingungkan. Kuntowijoyo tentang hal ini menggaris bawahi bahwa manusia memilikifree will dan kesadaran, karena itulah, ia bukan benda yangditentukan menurut hukum-hukum yang baku sebagaimana benda-benda mati lainnya yangtak memiliki kesadaran apalagi kebebasan kehendak. Benda mati bisa dikontrol dandikendalikan secara pasti, tetapi manusia tidak bisa karena disamping dikendalikan, ia juga bisa mengendalikan orang lain. Determinisme dalam segala bentuk apakah itu ekonomi,lingkungan alam, lingkungan sosial, politik dan dan budaya hanya berharga sebagaidependent variable tetapi tidak pernah menjadi independent variable. Oleh karenaa itu, jelas bahwa pengamatan dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora adalah jauh lebih kompleks, subjek dan objek penelitian adalah mahkluk sang sama-sama sadar yang jelas tidak mudahmenangkap dan ditangkap semudah menangkap realitas batu misalnya.

d. Subjek Pengamat (Peneliti) juga sebagai Bagian Integral dari Objek yang Diamati

          Subjek pengamat atau peneliti dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora jelas jauh berbedadengan ilmu-ilmu alam. Dalam ilmu-ilmu alam, subjek pengamat bisa mengambil jarak danfokus pada objektivitas yang diamati, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora karena sujek yang mengamati dan subjek yang diamati adalah manusia yang memiliki motif dan tujuandalam setiap tingkah lakunya, maka subjek yang yang mengamati atau peneliti tidak mungkin bisa mengambil jarak dari objek yang diamati dan menerapkan prinsipobjektivistik, dan tampaknya lebih condong ke prinsip subjektivistik. Karena subjek yangmengamati adalah manusia yang juga memiliki kecenderungan nilai tertentu tentang hidupmaka ia menjadi bagian integral dari objek yang diamati yang juga manusia itu. Dalammengamati gerak-gerik planet seorang ilmuwan alam tidak perlu berpusing-pusingmemikirkan motif dan tujuan dari planet itu, ia hanya perlu menjelaskan apa yang dilihatnya,dan proses mengamati itu bisa diulang-ulang dengan gerak planet yang masih tetap sama. Namun dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora, peneliti yang mengamati perilaku sosialmasyarakat tentang harus “membongkar” motif dan tujuan dari perbuatan yang dilakukanmereka dan dalam “membongkar” ini, peneliti tidak bisa melepaskan dari kecenderungan-kecenderungan nilai individu yang sedang dipeganginya. Dengan cara ini, objek sosial-humaniora yang sama diamati oleh beberapa pengamat hampir bisa dipastikan tidak akanmenghasilkan kimpulan yang tunggal, tetapi cenderung beragam dalam interpretasi-interpretasinya.
          Subjek pengamat sosial-humaniora bukanlah sekedar sebagai spektator atas suatukejadian sosial-humaniora, melainkan terlibat baik secara emosional maupun rasional dalamdan merupakan bagian integral dari objek yang diamatinya. Manusia bisa mengamati benda- benda fisik seperti gerak-gerak angin tanpa terlihat secara pribadi, tetapi manusia tidak mungkin mengamati manusia lain tanpa melibatkan minatnya, nilai-nilai hidupnya,kegemaran, motif, dan tujuan pengamatan manusia akan mempengaruhi pertimbangan- pertimbangan dalam mempelajari gejala sosial-humaniora.
          Oleh karena itu, meminjam istilah Dilthey lagi, jika dalam ilmu-ilmu alammenggunakan Erklaren (penjelasan), maka dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora, pengamatannya memakai Versteben (pemahaman). Versteben atau memaknai memegangi prinsip mengungkapkan makna dan tidak sekedar menjelaskan. Di dalam terkandung prinsip bahwa pengalaman dan pemahaman teoritis tak terpisahkan dan justru dipadukan.Pengalaman dan struktur-struktur simbolis yang dihasilkan di dalam dunia kehidupan sosial-humaniora itu tak bisa tampak “dari luar” seperti data alamiah yang doobservasi oleh ilmu-ilmu alam, melainkan harus dilibati “dari dalam” diri subjek sosial-humaniora. Apa yangingin diketahui bukanlah sekedar kausalitas, malainkan pengertian dan makna.Versteben pada prinsip mengungkapkan pengertian dan makna adalah benar, tetapi untuk memahami pemikiran orang lain dengan berempati masuk dalam personalitas dan relung-relung bagianterdalam yang diamati tanpa melibatkan sedikitpun atau menanggalkan sepenuhnya relung-relung bagian terdalam dari sujek yang mengamati adalah hal yang belum tentu benar dalam Versteben karena ini terdorong oleh prinsip objektivistik. Dalam mengungkapkan pengertiandan makna, tetap bahwa relung-relung bagian terdalam dari subjek penelitian tetap tidak bisasepenuhnya dilepaskan seperti yang dipegangi dalam hermeneutika Heidegger dan Gadamer.

e.Memiliki Daya Prediktif Yang Relatif Lebih Sulit dan Tak Terkontrol
          Suatu teori sebagai hasil pengamatan sosial-humaniora tidak serta merta bisa denganmudah untuk memprediksikan kejadian sosial-humaniora berikutnya pasti akan terjadi. Halini dikarenakan dalam ilmu-ilmu sosial-humaniora, pola-pola prilaku sosial-humaniora yangsama belum tentu akan mengakibatkan kejadian yang sama. Meskipun demikian, bukan berarti hasil temuan dalam ilmu-ilmu sosial tidak bisa dipakai sama sekali untuk meramalkankejadian-kejadian sosial lain sebagai akibatnya dalam waktu dan tempat yg berlainan, tetap bisa tetapi tidak mungkin sepasti dan semudah dalam ilmu-ilmu alam





BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Beberapa abad lamanya dunia keilmuan berada dalam pengaruh positivisme. Dominasi yang demikian kuat itu dihasilkan oleh isu yang diangkatnya. Yakni masalahmetodologi, dimana para positivistis tidak menerima pengetahuan melainkan ia dapatdiverifikasi serta bersifat obyektif. Paradigma semacam itu tampak masuk akal sehinggadapat diterima para saintis dalam kurun waktu yang lama. Namun seiring dengan melebarnya"wilayah kekuasaan" positivisme, ia justru mulai menampakkan kelemahan - kelemahannya.Kekakuan paham ini membuat ilmuwan yang tidak menyukainya berusaha keras untuk melampauinya.
Dalam tugas makalah ini dijelaskan mengenai cara kerja ilmu - ilmu sosial danhumaniora sebagai redefinisi dan sanggahan atas positivisme. Secara ringkas, cara kerja ilmu- ilmu sosial dan humaniora dapat dipahami sebagai berikut :

1.Gejala Sosial-Humaniora Bersifat Non Fisik, Hidup Dan Dinamis.
2.Objek Penelitian Tidak Bisa Berulang.
3.Pengamatan Relatif Lebih Sulit dan Kompleks.
4.Subjek Pengamat (Peneliti) juga sebagai Bagian Integral dari Objek yangDiamati.
5.Memiliki Daya Prediktif Yang Relatif Lebih Sulit dan Tak Terkontrol.

Poin keempat jelas - jelas adalah fakta yang menyangkal positivisme,sedangkanalasannya diberikan oleh poin kelima. Namun demikian, bukan berarti positivisme salah.Akan tetapi wilayahnya hanya terbatas pada ilmu pengetahuan yang bersifat objektif saja,dalam hal ini ilmu alam
[Continue reading...]
 
Copyright © . Suka-Suka Gendux - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger