
Kapitalisme
berdasarkan pada peranan sedikit orang yang berkuasa yang memiliki semua sumber
ekonomi dan industri, diluar kita semua yang dipaksa untuk kerja upahan untuk
hidup-kelas pekerja. Sistem ini alat untuk kebutuhan minoritas, untuk
pengejaran keuntungan dan karenanya menimbulkan perampasan, eksploitasi, dan
penindasan (dalam segala bentuk) dari mayoritas. Dan setiap institusi besarnya
mendukung bahwa: pemerintah, keluarga, media, polisi, sistem pendidikan, dan
sistem legal.
Sebenarnya, satu-satunya jalan bagi perempuan,
dan semua kaum tertindas untuk memenagkan pembebasan adalah dengan melawan
untuk sebuah sistem baru yang demokratik- masyarakat yang berfungsi untuk
menemukan kebutuhan mayoritas orang dan lingkungan lebih baik dari minoritas
yang haus keuntungan.
Satu-satunya kekuatan yang mampu untuk membuat
masyarakat sosialis baru ini adala kelas pekerja, membuat semua kesejahteraan
masyarakat. Pertempuran melawan penindasan lain yang memisahkan kelas
pekerja-rasisme,seksisme, penindasan bangsa-adalah tak dapat dihindarai
untuk menggulingkan kapitalisme karena kelas pekerja yang terbelah tidaklah
cukup kuat untuk mengalahkan kelas kapitalis yang sedang berkuasa. Penindasan
perempuan adalah bagian yang esensial dari sistem kapitalis.
Seksisme pernah dibenarkan, menopang suatu
institusi yang penting bagi kapitalisme:keluarga. Keluarga mengizinkan kelas
berkuasa untuk menghapuskan semua tanggung-jawab bagi kesejahteraan ekonomi dan
perawatan pekerja mereka dan menimbulkan pembagian masyarakat ke dalam
kelas-kelas dengan mengizinkan pemilikan properti dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam kelas mereka.
Unit keluarga individual menjaga para pekerja
berkompetisi untuk bertahan hidup, mndorong pembagian sosial buruh berdasarkan
penaklukan dan ketergantungan ekonomi perempuan, dan membantu untuk
mensosialisasikan generasi baru dalam hubungan otoriterian hirarki yang
diperlukan untuk membuat kelas pekrja tetap pasif.
Seksisme
membuat perempuan bekerja keras mengurusi pekerjaan rumah tangga, semuanya
dilakuakn dengan gratis. Ia menyebabkan majikan untuk menggaji perempuan lebih
sedikit.
Semua perempuan tertindas sebagai perempuan,
tetapi dampak penindasan itu berbeda bagi perempuan pada kelas yang berbeda.
Perjuangan
seputar aspek-aspek spesifik dari penindasn perempuan memerlukan terlibatnya
perempuan dari latar sosial berbeda. Tetapi gerakan masa pembebasan perempuan
Marxis bertujuan untuk mendirikan akan menjadi dasar kelas pekerja dalam
komposisi,orientasi, dan kepemimpinan karena hanya sebuah gerakan bisa meraih
pembebasan perempuan sejati.
Gerakan feminis massa, yang berjuang bagi
kesetaraan bagi semua perempuan, tak dapat dihindarkan lagi membutuhkan
reorganisasi total dalam masyarakat dalam kepentingan minoritas, yaitu membuka
kapitalisme.
Sebuah gerakan akan menuntut: hak bagi perempuan
untuk mengontrol tubuh mereka sendiri: legal penuh, kesamaan politik dan
sosial; hak untuk merdeka secara ekonomi dan kesetaraan, kesempatan studi yang
setara,hak untuk bebas dari kekerasan dan eksploitasi, dan bebas dari penindasan
seksualitas manusia.
Hanya masyarakat sosialis yang bisa memenuhi
tuntutan ini: memindahkan paksaan ekonomi dibalik perbudakan perempuan dalam
keluarga; mengambil pertanggung-jawaban sosial bagi tugas-tugas yang tadinya
dilakuak dengan gratis oleh perempuan dalam rumah; memindahkan eksploitasi
kelas.
Dibawah sosialisme sebagian besar manusia baik
perempuan atau laki-laki akan menikmati eliminasi penindasan perempuan
sebagaimana masih akan membiarkan perkembangan penuhhubungan kebutuhan manusia
bebasa dari distorsi seksisme dan pengasingan seksualitas yang dibuat oleh
masyarakat kelas.
Sosialisme juga satu-satunya sistem yang bia
meniadakan penindasan lain yang diderita banyak perempuan, seperti rasisme, dan
eksploitasi dunia ketiga oleh bangsa imperialis maju. Perempuan tak bisa
memenagkan masyarakat baru inni dan pembebasan mereka tanpa bergabung dengan
perjuangan pembebasan lain-dan dengan kelas pekerja secara keseluruhan.
Laki-laki sebagai individual maupunkelompok,
mempunyaikepentingan material dalam dan menikmati penindasan terhadap
perempuan. Sebagai kelamin mereka mempunyai akses yang lebih baik ke
pendidikan,pekerjaan dan upah yang lebih baik; mereka tak memikul dua beban
kerja upahan dan buruh domestik gratis; karena situasi ekonomi mereka yang
lebih baikmereka mempunyai akses seksual terhafdap perempuan, melalui indistri
seksual. Penindasan perempuan dalam masyarakat sosial membawa laki-laki
menerima keistimewaan yang melembaga dan keuntuntungan terhadap perempuan.
Bagaimanapun penindasan perempuan berjalan
memukul kepentingan kelas laki-laki kelas pekerja karena ia memisahkan kelas
pekerja dan memperlemah kemampuan mereka untuk nberjuang dan menggulingkan sang
penindas, kapitalis.
Tetapi sampai laki-laki kelas pekerja
mengembangkan kesadaran kelas-sampai mereka menyadarikepentingan kelas mereka
diatas kepentingan mereka sebagai individu, dan karenanya mengerti kebutuhan
untuk bergabung dengan kaum feminis bertempur melawan seksisme- mereka akan
meletakkan kepentingan mereka sebagai anggota kelas berkuasa dahulu.
Perjuangan Marxis untuk mengembangkan kesadaran
ini dalam kelas pekerja karena analisis mereka membawa mereka untuk
mengerti bahwa perjuangan oleh perempuan melawan penindas mereka sebagai
perempuan dan perjuangan untuk menghilangkan ketidaaksetaran kels berjlan
terus.
Tetapi ini bukan berarti bahwa perempuan harus
menunda perjuangan mereka sampai “setelah revolusi”. Sebalinya hubungan yang
erat antara penindasan gender dan kelas memberikan kepada perjuangan sosialisme
sebuah perjuangan terpadu juga: “tak ada revolusi sosialis tanpa pembebasan
perempuan, tak ada pembebasan perempuan tanpa revolusi sosialis”
0 komentar:
Posting Komentar